Minggu, 07 April 2013

PENGERTIAN PENDERITAAN

Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan 
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. 

Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada 
yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas
 penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan 
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi

seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan
 memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
 atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan 
dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya 
saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . 
Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia
 waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia se

bagai homo religius Tuhan telah memberikannya


banyak kelebihan dibandingkan dengan mahlulc ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia

 mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang 
dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya clan bersikap 
pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa 
kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan 
dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu 
kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang 
dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan
 cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang 
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan
 bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan 
peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang 
hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia hams bekerja
 keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus 
menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh 
lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang 
sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu 
sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu 
karena kesalahaunya sendiri.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan 
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? 
Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau 
menyembuhkannya. 
Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalarn 
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. 
Sekali lagi semuanya itu merupakan "resiko" karena seseorang mau'hidup. 
Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.

Pengertian Siksaan



Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
 rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap
seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi,
atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut
sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau
sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakanpindah agama atau cuci otak politik.


Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi

manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi
 Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan
penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang)
dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah
menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun,
untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari
mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty
International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi
perjanjian-perjanjian tersebut.

Fobia dan Jenisnya

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa 
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, 
perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut 
sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara 
pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa 
logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi 
pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti 
kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut 
menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
 tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi 
menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang 
menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam
 mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan 
oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
 (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki
 saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan 
sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling 
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi.
 Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi
 negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon 
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya 
semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus 
menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi 
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis 
hambatan sukses lainnya.

Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
  1. afrophobia — ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
  2. agoraphobia - takut pada lapangan
  3. antlophobia — takut akan banjir.
  4. bibliophobia - takut pada buku
  5. caucasophobia — ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
  6. cenophobia — takut akan ruangan yang kosong.
  7. claustrophobia - takut akan naik lift.
  8. dendrophobia - takut pada pohon
  9. ecclesiophobia - takut pada gereja
  10. felinophobia - takut akan kucing
  11. genuphobia - takut akan lutut
  12. hydrophobia — ketakutan akan air.
  13. hyperphobia - takut akan ketinggian
  14. iatrophobia - takut akan dokter
  15. japanophobia - ketakutan akan orang jepang
  16. lygopobia - ketakutan akan kegelapan
  17. necrophobia - takut akan kematian
  18. panophobia - takut akan segalanya
  19. photophobia — ketakutan akan cahaya.
  20. ranidaphobia - takut pada katak
  21. schlionophobia - takut pada sekolah
  22. uranophobia - ketakutan akan surga
  23. venustraphobia - takut pada perempuan yang cantik
  24. xanthophobia - ketakutan pada warna kuning
  25. arachnophobia - ketakutan pada laba-laba
  26. lachanophobia - ketakutan pada sayur-sayuran

3 Siksaan Psikis


Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapatmenentukan pilihan 

mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi 
atau tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang 
berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya 
saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,
sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan 

cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.


Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, 

walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan 
dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya 
ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi.

 Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.


Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus 

menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, 
maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat 
diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka 
yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,
khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh t
empat dan waktu dalam dirinya.adalah orang



Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami 

siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka 
disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan 
seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara 
orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada 
kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, 

sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :


a. Claustrophobia dan Agoraphobia.


b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia 


adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka


c. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan 

karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus 
melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau 

seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.


d. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. 

Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, 
misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur 

selalu dinyalakan lampu yang terang .


e. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami 

seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan 
kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan 

kesakitan


f. Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan 

dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, 
karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah

 dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.


Study Kasus :


Banyak contoh tentang penyiksaan psikis atau mental. Misalnya, ketika orang tua bercerai 

dan anak pun akan jadi korban. Seperti cerita berikut ini, sebut saja namanya mia. Ketika 
umur 4 tahun ia sudah harus merasakan sakitnya ketika melihat kedua orangtuanya bercerai. 
Dia yang belum mengerti di asuh oleh neneknya tanpa merasakan kasih sayang dari ayah 
atau ibunya. Ayahnya pergi dan menikah lagi dengan wanita lain sedangkan ibunya pergi 
mengadu nasib di negeri orang se bagai TKW. Andai mia kecil tahu bahwa kedua 

orangtuanya sangat mencintainya meski tidak mungkin dapat bersama lagi.


Mia kecil tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Mia yang saat itu mulai tumbuh dewasa 

pun bertanya pada neneknya yang sudah tua “Kemana papa n mama saya?”, nenek hanya
 bisa menjawab dalam diam tanpa ada penjelasan nenek langsung meninggalkan mia 

dengan wajah termenung penuh dengan pertanyaan dimana orangtuanya berada.


Mia merasa iri dengan teman – temannya yang jika sekolah setiap hari di antar jemput oleh 

orangtuanya masing-masing, sedangakan dia ? lihat ? ia hanya dapat di jemput oleh 
neneknya tanpa tahu dimana orang tuanya. Tak jarang temannya meledek dia dengan 
pertanyaan – pertanyaan seputar orang tuanya dan tak jarang pula mia dibuat menangis
 oleh pertanyan teman – temannya¨¨

Penyebab Ketakutan

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme 
pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, 
seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan 
bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, 

dan kemarahan.

Ketakutan harus dibedakan dari kondisi emosi lain, yaitu kegelisahan, yang umumnya terjadi

 tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik
 untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi

 ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan.

Perlu dicatat bahwa ketakutan selalu terkait dengan peristiwa di masa datang, seperti 

memburuknya suatu kondisi, atau terus terjadinya suatu keadaan yang tidak dapat diterima.
 Dalam sebuah artikel numerologi, sifat takut adalah dasar. Orang yang bernomor dengan
 inisial B, K, T memiliki sifat dasar takut dan cenderung khawatir atau cemas terhadap 
segala hal . Di lain pihak orang dengan sifat dasar 2 ( takut , khawatir, cemas ) 

tidak menyukai perubahan dan rasa takutnya bisa merusak keadaan yang telah ada .

Bahaya kekhawatiran adalah pandangan terhadap keadaan dan persepsi yang tidak ia 

sukai harus ia ikuti. Di lain pihak, sudah tidak ada kemampuan karena usia dan kelemahan 
kecuali dengan dukungan dan bantuan orang lain dan pihak lain. Rasa takut harus diatasi 
dengan menjalin dukungan dan hubungan, diplomasi dengan pihak pihak yang dipercaya 
dan dibutuhkan. Membangun sebuah struktur kemampuan dan manajemen antisipasi juga 

membangun sebuah struktur perisai.

Ketakutan dapat diatasi dengan teknologi dan ilmu pasti. Kecepatan mobil sudah bisa 

diprediksi kekuatannya dengan perhitungan disain mobil yang akurat dan tepat. Halilintar 
dan Jet Coaster di tempat wisata telah terhitung dengan matang sehingga menjamin tidak 
ada korban. Yang menarik adalah rasa takut yang ditimbulkan oleh ketakutan menaiki gondola 
atau kereta gantung dan ketakutan atas adanya ancaman harimau itu sama. Ketakutan 
akan krisis ekonomi dan ketakutan atas jatuh dari ketinggian adalah hal yang sama.

Bisa di simpulkan bahwa penyebab ketakutan ialah berasal dari sugesti pikiran kita yang 
berpikir hal hal negatif yang seharusnya kita tidak pikirkan dan hal itulah yang menyebabkan
 rasa takut pada seseorang.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Siksaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://rosianarindika.blogspot.com/2011/02/3-siksaan-psikis-dan-pengertian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketakutan



Ketakutan Mental

Ketakutan mental memiliki arti dimana seorang individu merasakan ketakutan yang berlebihan atau bisa 
dibilang phobia. Hal ini bisa disebabkan karena trauma yang mendalam atau sugesti yang berlebihan dari

 diri kita masing-masing.

Mental seorang manusia itu sebagian besar diciptakan dari pikiran manusia itu sendiri. Jadi apabila kita

 memiliki ketakutan yang berlebihan pada sesuatu maka hal itu akan terbawa dampaknya pada mental kita.
 Sehingga menyebabkan ketakutan mental. Selain itu ketakutan mental juga bisa disebabkan karena kita
 mengalami trauma, dimana trauma tersebut sangat berpengaruh besar pada hidup kita. Sehingga rasa 
takut pada diri kita sulit untuk dihilangkan dan mengakibatkan ketakutan mental.
Maka dari itu ketakutan mental kebanyakan disebabkan oleh diri kita sendiri dan juga orang lain. Akan
 tetapi hal tersebut bisa dihindari apabila kita memiliki keberanian yang lebih besar dari rasa takut kita.
 Jangan lemah dan jangan mau kalah terhadap ketakutan pada diri kita sendiri.

Gejala Seseorang Ketakutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami ketakutan mental adalah sebagai berikut ;
  • Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.

  • Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.


Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur / lari, sehingga cara bertahan dirinya salah. Pada orang lain yang tidak menderita kekalutan mental akan memecahkan solusi masalahnya, sehingga tidak menekan perasaan. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan dan memecahkan persoalan
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.


Dengan meningkakkan kecerdasan emosi, diharapkan manusia mampu mencegah, menghindari atau meminimalkan dari jenis-jenis gangguan kejiwaan tersebut sehingga mampu menjalani kehidupan dengan baik dan mampu mengambil pilihan-pilihan hidup yang bijaksana.



Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
  • Kekalutan mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai 
    faktor yang ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari
     dalam orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan 
    sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut 

    menyelesaikan konflik atau masalahnya. Berikut sebab-sebabnya:

    Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.

     Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang
     berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. 

    Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.

    Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang 

    bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan
    diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan

     baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.

    Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap

     kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional. 
    Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.

    Proses-proses kekalutan mental


    Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
    a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar
     tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk
     memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang
     dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
    b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang
     bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya 
    apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :


    1) agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali

     dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau
     tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitamya.
    2) regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil),
     misalnya dengan menjerit-jerit,menangis sampai meraung-raunganemecah 
    barang-barang.
    3) fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), 
    misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan
     kepala pada benda keras.
    4) proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan 
    sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak
     pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
    5) identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam 
    imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri 
    dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
    6) narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa
     dirinya lebih superior daripada orang lain.
    7) autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau
     berkomunikasi dengan orang lain, is puas dengan fantasinya sendiri yang 
    dapat menjurus ke sifat yang sinting.
    Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
    1) kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, 
    sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, 
    sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian
     orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai
     ciri masyarakat kota.
    2) anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki
     atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya,
     sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami penderitaan dalam 
    kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai 
    dengan norma baru yang tengah berlaku.
    3) wanitapada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya 
    kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut,
     sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum 
    wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat 
    gangguan kejiwaan) daripada kaum pria
    4) orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada
     kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, 
    dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.
    5) orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki 
    sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak
     mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalan spiritual 
    yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.


    HUBUNGAN PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

    Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat 
    maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
     Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal 
    munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia 
    berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya.
     Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang 
    lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
    Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi 
    manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi
     juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami
     penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian 
    dari yang Maha Kuasa.
    Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. 
    Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam
     lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya 
    kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana 
    tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala
     penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang 
    bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi 
    akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.

    HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN MEDIA MASA DAM SENIMAN 

    Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan
    bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu
     juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa
     yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan
     bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit
    kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan
     kebahagiaan.

    Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini
     telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata,
    peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
    Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam,
    bencana perang dal lain – lain.
    Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules
    yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak
     dan iran.
    Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televise, pesawat
     radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan
     manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa
     material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini.

    Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa
     penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat
    segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.
     Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
    sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
     Contoh bagaimana penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah
    tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”
    Salah satu contoh yang dialami oleh media massa adalah, pemukulan. Hal ini diakibatkan oleh sang
     artis yang tidak ingin hal buruknya diungkap dimedia massa. Tidak sedikit kerugian yang dialami
    oleh pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera, hingga penderitaan fisik yang mereka alami.
    Untuk itu kepolisian mengadakan undang-undang untuk pers. Guna untuk mengantisipasi
    keadaan tersebut
    Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yangkreatif, atau inovatif
    atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut 
    orang-orang yang menciptakan karya seni, sepertilukisanpatungseni perang, seni tarik,
     sastrafilm dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan
     karya dengan nilaiestetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman 
    sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.
    A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia


    Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
     hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini 
    kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.
     Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak
     akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah 
    jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang
     bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir 
    Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.


    Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia menyebabkan menderitanya manusia yang lain,
     contohnya :

    Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, dan disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika
     majikannya yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabaya
     supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan yang telah ia berikan
     kepada orang lain. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.


    B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan

    Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
    kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
     Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
    Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
     kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang.
     Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya memperoleh
     gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar
    Universitas di Kairo, Mesir.
    Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun
     ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat
    kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuha, maka seiring berjalannya waktu Nabi Ayub
     pun sebuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinnya lagi. Disini kita
    dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah,
     tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur,
     karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
    Tenggelamnya Fir’aun di laut merah seperti disevutkan dalam Al – Qur’an adalah azab yang
     dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja mesir yang
    mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan para
     pengikutya menyeberangi laut merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya
    berhasil melewatinya. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat ditengah belahan laut merah itu,
     seketika juga laut merah itu tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.
    Pengaruh Penderitaan 

                Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
     ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya 
    intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu 
    merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk
     bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

                Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. 
    Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan 
    penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak 
    memalingkan dariNya

                Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam
     dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap
     negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. 
    Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna",
     "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya 
    anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

    http://kabarsehat.com/jenis-gangguan-kejiwaan-pada-manusia.html
    buku MKDU ilmu budaya dasar universitas gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar