Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada
yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan
dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya
saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? .
Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia
waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia se
bagai homo religius Tuhan telah memberikannya
mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang
dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya clan bersikap
pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa
kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan
dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu
kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang
dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan
cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan
bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan
peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang
hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia hams bekerja
keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus
menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh
lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang
sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu
sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu
karena kesalahaunya sendiri.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ?
Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya.
Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalarn
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja.
Sekali lagi semuanya itu merupakan "resiko" karena seseorang mau'hidup.
Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap
seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi,
atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut
sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau
sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakanpindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi
manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi
Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan
penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang)
dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah
menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun,
untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari
mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty
International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi
perjanjian-perjanjian tersebut.
Fobia dan Jenisnya
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang,
perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut
sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara
pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa
logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi
pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti
kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut
menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi
menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang
menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam
mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan
oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki
saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan
sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi.
Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi
negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya
semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus
menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis
hambatan sukses lainnya.
Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang,
perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut
sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara
pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa
logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi
pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti
kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut
menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi
menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang
menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam
mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan
oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki
saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan
sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi.
Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi
negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya
semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus
menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis
hambatan sukses lainnya.
Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
- afrophobia — ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
- agoraphobia - takut pada lapangan
- antlophobia — takut akan banjir.
- bibliophobia - takut pada buku
- caucasophobia — ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
- cenophobia — takut akan ruangan yang kosong.
- claustrophobia - takut akan naik lift.
- dendrophobia - takut pada pohon
- ecclesiophobia - takut pada gereja
- felinophobia - takut akan kucing
- genuphobia - takut akan lutut
- hydrophobia — ketakutan akan air.
- hyperphobia - takut akan ketinggian
- iatrophobia - takut akan dokter
- japanophobia - ketakutan akan orang jepang
- lygopobia - ketakutan akan kegelapan
- necrophobia - takut akan kematian
- panophobia - takut akan segalanya
- photophobia — ketakutan akan cahaya.
- ranidaphobia - takut pada katak
- schlionophobia - takut pada sekolah
- uranophobia - ketakutan akan surga
- venustraphobia - takut pada perempuan yang cantik
- xanthophobia - ketakutan pada warna kuning
- arachnophobia - ketakutan pada laba-laba
- lachanophobia - ketakutan pada sayur-sayuran
3 Siksaan Psikis
Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi
atau tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang
berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya
saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,
sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan
cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan
dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya
ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi.
Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.
menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan,
maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat
diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka
khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh t
empat dan waktu dalam dirinya.adalah orang
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
a. Claustrophobia dan Agoraphobia.
b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia
c. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan
d. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempatyang gelap.
e. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
f. Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
Study Kasus :
Banyak contoh tentang penyiksaan psikis atau mental. Misalnya, ketika orang tua bercerai
Mia kecil tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Mia yang saat itu mulai tumbuh dewasa
Mia merasa iri dengan teman – temannya yang jika sekolah setiap hari di antar jemput oleh
Ketakutan harus dibedakan dari kondisi emosi lain, yaitu kegelisahan, yang umumnya terjadi
Perlu dicatat bahwa ketakutan selalu terkait dengan peristiwa di masa datang, seperti
Bahaya kekhawatiran adalah pandangan terhadap keadaan dan persepsi yang tidak ia
Ketakutan dapat diatasi dengan teknologi dan ilmu pasti. Kecepatan mobil sudah bisa
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Siksaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://rosianarindika.blogspot.com/2011/02/3-siksaan-psikis-dan-pengertian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketakutan
Mental seorang manusia itu sebagian besar diciptakan dari pikiran manusia itu sendiri. Jadi apabila kita
Dengan meningkakkan kecerdasan emosi, diharapkan manusia mampu mencegah, menghindari atau meminimalkan dari jenis-jenis gangguan kejiwaan tersebut sehingga mampu menjalani kehidupan dengan baik dan mampu mengambil pilihan-pilihan hidup yang bijaksana.
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka
disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan
seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara
orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada
kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai,
sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus
melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau
seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti,
misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur
selalu dinyalakan lampu yang terang .
seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan
kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan
kesakitan
dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi,
karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah
dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
dan anak pun akan jadi korban. Seperti cerita berikut ini, sebut saja namanya mia. Ketika
umur 4 tahun ia sudah harus merasakan sakitnya ketika melihat kedua orangtuanya bercerai.
Dia yang belum mengerti di asuh oleh neneknya tanpa merasakan kasih sayang dari ayah
atau ibunya. Ayahnya pergi dan menikah lagi dengan wanita lain sedangkan ibunya pergi
mengadu nasib di negeri orang se bagai TKW. Andai mia kecil tahu bahwa kedua
orangtuanya sangat mencintainya meski tidak mungkin dapat bersama lagi.
pun bertanya pada neneknya yang sudah tua “Kemana papa n mama saya?”, nenek hanya
bisa menjawab dalam diam tanpa ada penjelasan nenek langsung meninggalkan mia
dengan wajah termenung penuh dengan pertanyaan dimana orangtuanya berada.
orangtuanya masing-masing, sedangakan dia ? lihat ? ia hanya dapat di jemput oleh
neneknya tanpa tahu dimana orang tuanya. Tak jarang temannya meledek dia dengan
pertanyaan – pertanyaan seputar orang tuanya dan tak jarang pula mia dibuat menangis
oleh pertanyan teman – temannya¨¨
Penyebab Ketakutan
Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme
pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu,
seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan
bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan,
dan kemarahan.
tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik
untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi
ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan.
memburuknya suatu kondisi, atau terus terjadinya suatu keadaan yang tidak dapat diterima.
Dalam sebuah artikel numerologi, sifat takut adalah dasar. Orang yang bernomor dengan
inisial B, K, T memiliki sifat dasar takut dan cenderung khawatir atau cemas terhadap
segala hal . Di lain pihak orang dengan sifat dasar 2 ( takut , khawatir, cemas )
tidak menyukai perubahan dan rasa takutnya bisa merusak keadaan yang telah ada .
sukai harus ia ikuti. Di lain pihak, sudah tidak ada kemampuan karena usia dan kelemahan
kecuali dengan dukungan dan bantuan orang lain dan pihak lain. Rasa takut harus diatasi
dengan menjalin dukungan dan hubungan, diplomasi dengan pihak pihak yang dipercaya
dan dibutuhkan. Membangun sebuah struktur kemampuan dan manajemen antisipasi juga
membangun sebuah struktur perisai.
diprediksi kekuatannya dengan perhitungan disain mobil yang akurat dan tepat. Halilintar
dan Jet Coaster di tempat wisata telah terhitung dengan matang sehingga menjamin tidak
ada korban. Yang menarik adalah rasa takut yang ditimbulkan oleh ketakutan menaiki gondola
atau kereta gantung dan ketakutan atas adanya ancaman harimau itu sama. Ketakutan
akan krisis ekonomi dan ketakutan atas jatuh dari ketinggian adalah hal yang sama.
Bisa di simpulkan bahwa penyebab ketakutan ialah berasal dari sugesti pikiran kita yang
berpikir hal hal negatif yang seharusnya kita tidak pikirkan dan hal itulah yang menyebabkan
rasa takut pada seseorang.
berpikir hal hal negatif yang seharusnya kita tidak pikirkan dan hal itulah yang menyebabkan
rasa takut pada seseorang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://rosianarindika.blogspot.com/2011/02/3-siksaan-psikis-dan-pengertian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketakutan
Ketakutan Mental
Ketakutan mental memiliki arti dimana seorang individu merasakan ketakutan yang berlebihan atau bisa
dibilang phobia. Hal ini bisa disebabkan karena trauma yang mendalam atau sugesti yang berlebihan dari
diri kita masing-masing.
memiliki ketakutan yang berlebihan pada sesuatu maka hal itu akan terbawa dampaknya pada mental kita.
Sehingga menyebabkan ketakutan mental. Selain itu ketakutan mental juga bisa disebabkan karena kita
mengalami trauma, dimana trauma tersebut sangat berpengaruh besar pada hidup kita. Sehingga rasa
takut pada diri kita sulit untuk dihilangkan dan mengakibatkan ketakutan mental.
Maka dari itu ketakutan mental kebanyakan disebabkan oleh diri kita sendiri dan juga orang lain. Akan
tetapi hal tersebut bisa dihindari apabila kita memiliki keberanian yang lebih besar dari rasa takut kita.
Jangan lemah dan jangan mau kalah terhadap ketakutan pada diri kita sendiri.
Gejala Seseorang Ketakutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami ketakutan mental adalah sebagai berikut ;
- Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
- Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur / lari, sehingga cara bertahan dirinya salah. Pada orang lain yang tidak menderita kekalutan mental akan memecahkan solusi masalahnya, sehingga tidak menekan perasaan. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan dan memecahkan persoalan
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
- Kekalutan mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagaifaktor yang ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau daridalam orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungansekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut
menyelesaikan konflik atau masalahnya. Berikut sebab-sebabnya:
Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yangberangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikandiri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan
baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.Proses-proses kekalutan mental
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke araha. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agartetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untukmemperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yangdihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yangbersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainyaapa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1) agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali
dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atautindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitamya.2) regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil),misalnya dengan menjerit-jerit,menangis sampai meraung-raunganemecahbarang-barang.3) fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap),misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkankepala pada benda keras.4) proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dansikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidakpandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.5) identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalamimaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diridengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.6) narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasadirinya lebih superior daripada orang lain.7) autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mauberkomunikasi dengan orang lain, is puas dengan fantasinya sendiri yangdapat menjurus ke sifat yang sinting.Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :1) kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat,sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagianorang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoisme sebagaiciri masyarakat kota.2) anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendakiatau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya,sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami penderitaan dalamkenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuaidengan norma baru yang tengah berlaku.3) wanitapada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanyakedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut,sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaumwanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibatgangguan kejiwaan) daripada kaum pria4) orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya adakekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya,dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.5) orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memilikisifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyakmungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalan spiritualyang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.HUBUNGAN PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang beratmaupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati.Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimalmunkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah iaberusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya.Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi oranglain yang melihat atau berada di sekitarnya.Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensimanusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapijuga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalamipenderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujiandari yang Maha Kuasa.Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup.Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alamlingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supayakita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencanatetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segalapenderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yangbersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadiakibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN MEDIA MASA DAM SENIMANPenderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu
juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan
bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit
kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan
kebahagiaan.
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini
telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata,
peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam,
bencana perang dal lain – lain.
Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules
yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak
dan iran.
Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televise, pesawat
radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan
manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa
material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat
segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
Contoh bagaimana penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah
tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”
Salah satu contoh yang dialami oleh media massa adalah, pemukulan. Hal ini diakibatkan oleh sang
artis yang tidak ingin hal buruknya diungkap dimedia massa. Tidak sedikit kerugian yang dialami
oleh pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera, hingga penderitaan fisik yang mereka alami.
Untuk itu kepolisian mengadakan undang-undang untuk pers. Guna untuk mengantisipasi
keadaan tersebutSeniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yangkreatif, atau inovatif,
atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut
orang-orang yang menciptakan karya seni, sepertilukisan, patung, seni perang, seni tarik,
sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan
karya dengan nilaiestetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman
sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalamhubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan inikadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidakakan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudahjelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yangbias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdirTuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia menyebabkan menderitanya manusia yang lain,contohnya :Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, dan disiksa oleh majikannya, sudah pantas jikamajikannya yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabayasupaya perbuatannya itu dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan yang telah ia berikankepada orang lain. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab TuhanPenderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang.
Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya memperoleh
gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar
Universitas di Kairo, Mesir.
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun
ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat
kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuha, maka seiring berjalannya waktu Nabi Ayub
pun sebuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinnya lagi. Disini kita
dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah,
tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur,
karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Tenggelamnya Fir’aun di laut merah seperti disevutkan dalam Al – Qur’an adalah azab yang
dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja mesir yang
mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan para
pengikutya menyeberangi laut merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya
berhasil melewatinya. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat ditengah belahan laut merah itu,
seketika juga laut merah itu tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.Pengaruh Penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmyaintensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentumerupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untukbangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup.Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikanpenderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidakmemalingkan dariNyaOrang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macamdan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikapnegatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna","nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnyaanti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
http://kabarsehat.com/jenis-gangguan-kejiwaan-pada-manusia.html
buku MKDU ilmu budaya dasar universitas gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar