Minggu, 07 April 2013

Pendekatan kesusastraan,IBD yang di hubungkan dengan prosa,Nilai-nilai dalam prosa fiksi,IBD yang di hubungkan dengan puisi

PENDEKATAN KESUSATRAAN

A. Pengertian sastra

Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan batasan / defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau membacanya.Batasan sastra menurut PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauhdari dunia ide.ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat. Menurut kaum formalisme Rusia, sastra adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan kata-kata dan bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :                   1. Segala sesuatu yang tertulis                                                                                                                                                                                           2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya
3. Sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan dan bermediumkan bahasa.

B. PENGERTIAN SENI

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.

C. HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR

Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .




Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Jenis – jenis Prosa
Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis- jenis Prosa lama :
*       Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
*       Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri Hikayat  yaitu :
1.      Bersifat istana centris
2.      Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
3.      Berkembang secara stetis
4.      Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
5.      Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
6.      Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
7.      Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri
*       Sejarah
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
*       Epos
merupakan cerita yang biasanya diambil dari sebuah buku yang dibuat seseorang di masa lalu. Contoh: epos Ramayana, epos Mahabarata.
*       Cerita Pelipur Lara
merupakan kisah yang menyenangkan dan bersifat menghibur.
Jenis-jenis Prosa Baru :
*       Cerpen
adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
*       Novel
berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
*       Biografi
adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
*       Kisah
Karya sastra yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
a.       Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
b.      Kisah Abdullah ke Jedah.
*       Otobiografi
Otobiografi adalah riwayat hidup seseorang yang  ditulis  langsung  oleh orang atau tokoh  tersebut.
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Pengertian prosa fiksi :
       Prosa yang bisa menegembangkan imajinasi manusia yang menyaksikan pertunjukan atau dari bacaan (novel). Biasanya prosa fiksi dikemas dalam entuk buku dan tampilan panggung (drama) atau bahkan sekarang sudah beranjak ke layar lebar, seperti misalnya Lord of The Rings, Transformer, G.I.Joe, Harry Potter, Iron Man, Surrogates dan masih banyak lagi film yang berawal dari cerita berupa novel lalu kemudian diangkat ke layar lebar. Menonton dan membaca prosa fiksi memang sangat menyenangkan karena kita dibawa untuk berimajinasi dengan tingkat tinggi dan membuat cerita serasa tidak bosan untuk disaksikan.
Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
         Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi

2. Prosa fiksi memberikan informasi
     Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.

3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
     Dapat menstimuli imaginasi,dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
     Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

Contoh Karya Sastra - Cantik Itu Luka
Berikut adalah salah satu contoh karya sastra berbentuk novel berjudul Cantik Itu Luka. Sebagai sebuah novel, Cantik Itu Luka cukup menarik untuk dibahas. Novel yang ditulis Eka Kurniawan ini memandang kecantikan dari sudut yang berbeda. Siapa pun pasti menganggap kecantikan adalah sebuah anugerah sang pencipta. Dan, setiap perempuan pasti ingin terlahir cantik luar biasa. Namun, dalam novel ini ada seorang tokoh yang bernama Dewi Ayu. Sebagai tokoh utama, dia digambarkan penuh paradoks. Dia menganggap kecantikan yang dimilikinya adalah sebuah petaka, sebuah kutukan Tuhan. Dia tidak pernah menganggap bahwa kecantikan adalah sebuah anugerah. Justru kecantikan seorang perempuan adalah musibah.
Betapa tidak, Dewi Ayu yang mempunyai kecantikan laksana bidadari itu memacu berahi setiap laki-laki. Dan, dia dipaksa menjadi pelacur pada usia empat belas tahun. Dia harus melayani berbagai macam etnis dan karakter laki-laki setiap malamnya. Akhirnya, dia sadar bahwa kecantikan yang dimilikinya hanya untuk dinikmati laki-laki. Dia menjadi pelacur pada usia yang keenam puluh tahun.
Sebelum mati, dia sempat melahirkan. Aneh juga seorang perempuan tua berusia enam puluh tahun masih bisa hamil dan melahirkan. Saat bayi itu masih dalam kandungan, Dewi Ayu tidak menginginkannya. Dia sadar bahwa kecantikan surgawinya akan menurun kepada anaknya. Jika anaknya cantik, dia akan menjadi objek seks laki-laki atau menjadi pelacur seperti dirinya dan ketiga anaknya dulu.
Dewi ayu sempat melahirkan bayi perempuan sewaktu muda. Anak itu sangat cantik seperti bidadari. Namun, ketika dewasa anak itu menjadi pelacur seperti dirinya karena mereka sadar akan kecantikan yang bisa mereka jual. Atas kesadaran semacam itulah Dewi Ayu menganggap kecantikan hanyalah sebuah petaka untuk kaum hawa.
Anak yang sedang dikandung pada usia enam puluh tahun ini tidak ingin dilahirkannya. Dia banyak minum parasetamol dan air soda agar janin yang dikandungnya cepat mati. Namun, tetap saja janin itu tumbuh dalam rahimnya. Bahkan, ketika dia makan berkilo-kilo nanas muda untuk menggugurkannya, janin itu tetap hidup dalam perutnya. Dewi Ayu sempat mengorek kemaluannya dengan ranting agar bayi itu mati. Tapi, perjuangannya sia-sia. Bayi itu ingin dilahirkan ke dunia.
Akhirnya Dewi Ayu menyerah pada nasibnya. Dia akan melahirkan bayi itu. Dengan satu syarat, bayi itu akan tidak akan terlahir cantik, tetapi terlahir buruk rupa. Maka, tiap hari ia mengutuki bayi itu. ketika dia pergi ke kakus, dia melihat seonggok tahi. Dia ingin bayi yang dikandungnya seperti seonggok tahi. Dia melihat colokan listrik. Dia ingin hidung bayinya seperti colokan listrik. Dia mengutuki tiap saat janinnya itu.
Bayi itu akhirnya lahir juga dengan keadaan apa yang dia inginkan. Dia bangga dengan bayinya. Dia memberi nama bayinya si cantik. Bayi terlahir dengan wajah yang sangat buruk dengan kulit yang hitam seperti kena luka bakar. Bahkan, bayi itu sangat mengerikan untuk dilihat, sama mengerikannya seperti nereka. Dukun beranak yang membantu persalinannya berkata, “Dunia akan menjahatinya tanpa ampun.”
Setelah melahirkan bayi itu, Dewi Ayu ingin mati. Dia membungkus dirinya dengan kain kafan dan tidur di keranda mayat sendiri menunggu kematian dengan kesabaran yang agung. Akhirnya, Dewi Ayu mati setelah menunggu mati selama seminggu.
Dia bangkit kembali setelah 21 tahun terkubur. Dia ingin melihat keadaan anaknya yang buruk rupa. Seperti apa dunia memperlakukan perempuan jelek. Apa bedanya antara cantik seperti bidadari dan buruk rupa seperti iblis. Akankah laki-laki memperlakukan hal yang sama. Jawabannya ada dalam novelCantik Itu Luka yang surealis, menggelitik, dan penuh paradoks.

Contoh Karya Sastra - Penggalan Gelang Giok Naga

Kita beralih pada contoh karya sastra lainnya yang berlatar belakang sejarah dan mitos. Contoh karya sastra ini diangkat dari novel karya Leny Helena yang mengisahkan perjalanan gelang giok naga dari generasi ke generasi. Konon gelang giok naga ini merupakan milik dari selir raja Dinasti Ching yang bernama Yang Kuei-Fei. Konon selir ini memiliki paras yang cantik di bandingkan dengan selir yang lainnya, serta selir yang mengubah takdir kerajaan.
Selir Yang Kuei-Fei merupakan selir kesayangan kaisar, sampai-sampai sang permaisuri pun cemburu padanya. terlebih lagi setelah mengetahui kabar jika selir Yang Kuei-Fei mengandung anak raja. Serta merta permaisuri merasa terancam dengan kehadiran selir Yang Kuei-Fei, karena dia tidak kunjung mengadung anak raja. Sehingga terjadilah peristiwa itu.
Sebulan telah berlalu. Yang Kuei-Fei berlari sepanjang koridor panjang. Cukup berhati-hati, dia menyembunyikan tubuhnya di balik pilar-pilar raksasa. Walaupun dia tahu tak ada seorang pun pengawal dalam Gu Gong setelah matahari terbenam, tetapi masih banyak kasim yang ditugaskan berjaga malam. Benaknya berusaha mengira-ngira letak kamar Kasim Fu. Dia memang belum pernah berada dalam kompleks kasim tingkat tinggi sebelumnya. kasim Fu memberi tahu letak kamarnya pada Yang Kuei-Fei, untuk dia manfaatkan dalam keadaan darurat. dan keadaan ini benar-benar darurat.
Tujuh pilar sebelah kanan setelah patung kerbau besar. Yang Kuei-Fei menghitung kembali pilar yang telah dia lalui. Setelah merasa yakin, dia melubangi kertas pelapis jendela dan mengintip ke dalam. Dia bisa melihat Kasim Fu sedang tidur terlentang. tanpa menunggu lebih lama, Yang Kuei-Fei membuka pintu. Kasim Fu memang pernah berkata bahwa dia tidak pernah mengunci kamarnya untuk mengantisipasi keadaan darurat. Belum lagi Yang Kuei-Fei menutup pintu, Kasim Fu telah berdiri siaga. Dia tahu.
"Dia meninggal...," bisik Yang Kuei-Fei. Suaranya bagai derit pintu dengan engsel yang telah lama tidak diminyaki, tercekik oleh kepanikannya sendiri. "Bagaimana mungkin...? Apa yang terjadi?" Kasim Fu menuntu penjelasan.
"Tadi siang, setelah Anda mengunjungi Paviliun Bunga Mei, hamba diundang makan siang oleh Permaisuri Tsu di Istana Barat. Hamba menerimanya dengan senang hati karena beliau selama beberapa hari ini selalu menunjukkan sikap bersahabat, bahkan Permaisuri senantiasa memanggil hamba dengan sebutan 'Adikku'.
"Permaisuri adalah nyonya rumah yang sempurna, tidak kurang dari seratus hidangan manjadi jamuan, yang semuanya sudah diketahui adalah kegemaran hamba. Pembicaraan kami juga tidak serius. Beliau hanya menanyakan kapan hamba mendapat haid hamba yang terakhir karena Kaisar tidak putus-putusnya selama sebulan penuh mengunjungi hamba".
"Kasim Fu, walau kita bisa mengelabui dayang-dayang pembersih dengan darah ayam seminggu yang lalu, tampaknya Permaisuri tetap mencurigai hamba sedang mengandung darah daging Kaisar. Sebisa mungkin hamba menepis keraguan Permaisuri, seperti sudah Kasim Fu perintahkan. Kehamilan ini sebaiknya kita rahasiakan."
"Setibanya hamba di Paviliun Bunga Mei, seorang dayang Permaisuri memberikan sebuah semangka besar. Semangka tersebut diletakkan dalam guci berisi air yang sudah diembunkan selama tiga malam sehingga ketika hamba membelahnya pada malam hari, dagingnya yang merah berair terlihat begitu segar laksana air mata naga".
"Hamba sama sekali tidak bermaksud menghidangkannya pada Kaisar karena hari sudah malam dan memakan sesuatu yang dingin ketika matahari telah terbenam akan melanggar keseimbangan. Hamba hanya meletakkannya di meja untuk memberitahu Kaisar bahwa hamba bersahabat dengan Permaisuri. Karena beliau tahu, semangka hanya tumbuh di Istana Barat. Tak dinyana, ketika kedua dayang hamba telah keluar, dan hamba memainkan harpa Geng, Baginda Kaisar memakan semangka itu. Kemudian baginda tertidur, hamba beranikan diri mendekatinya...ternyata...Baginda...Baginda...tidak lagi bernapas. Kasim Fu, apa yang harus kita lakukan?" Yang Kuei-Fei mengatakan kita mencari dukungan.
Raut wajah Kasim Fu mengeras. "Tolol...," desisnya tertahan. Penuh kegeraman dia pandangi Yang Kuei-Fei. "Kutuklah hamba. Namun, bagaimana mungkin seseorang meracuni sebutir semangka yang masih utuh. Anda sendiri berkata bahwa tak ada satu pun tanaman di sitana ini yang mengandung racun.
Masih sambil berpikir Kasim Fu berkata, "Ada dua kemungkinan. Semangka tersebut diracuni untuk membunuhmu karena Permaisuri cemburu kau telah terlebih dahulu mengandung keturunan Kaisar. Selain air, pohon semangka tersebut diberi arak khusus yang menjadikan buahnya berbahaya bagi pencernaan. Kemungkinan kedua, permaisuri memang ingin membunuh kaisar. Semangka itu tidak diracun, tapi petang tadi kuketahui Kaisar mengunjungi Permaisuri. Kita tidak bisa mengira siapa saja musuh kita saat ini. Harus kuakui, kau telah berhasil memengaruhi Kaisar untuk tidak memperluas jajahan, yang membuat pihak lawan kita tidak senang. Aku sama sekali tidak menyangka, Permaisuri ada dalam lingkaran persekongkolan ini. "Bagaimana pun, istana ini tidak lagi aman bagimu...bagi kita. Kita harus secepatnya menghilang..."
Kisah pun bergulir dari sini. Sampai gelang giok naga ditemukan kembali oleh generasi yang entah sudah keberba dari selir Yang Kuei-Fei. Kisah gelang giok naga yang berliku, dari satu pemilik ke pemilik yang lainnya. Mengubah takdir bagi generasi yang mengenakannya. Selanjutnya bisa Anda lihat selengkapnya, bagaimana pelarian selir dan Kasim Fu menjadi cikal bakal kisah heroik generasi selir Yang Kuei-Fei dan Kaisar Jia Shi.

CONTOH PUISI

MIMPI YANG TAK PASTI

Oleh Usni Tarmizi

Aku terbaring di lantai dingin
Melepaskan sebuah dahaga
Menepiskan nafas sengsara
Hingga ku lelap dalam tidur

Aku merangkai sebuah khayal
Mengharapkan nyata kan menghampiri
Semua itu hanya belaka
Lelah ku dalam perannya

Aku hampir terbawa alunan yang tak wajar
Tak ingin terjerat di dalamnya
Jauhkan diri dari asa yang terhambat
Hingga ku ambil arti terbaik darinya

dan menunggu , sampai esok datangnya keajaiban dicerita ini
Jika ini mimpi
Ku takkan terbangun sampai habis ku nikmati .

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan Puisi

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.

kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Puisi dan keinsyafan sosial.
Macam-macam puisi dibedakan berdasarkan zaman:
  • Puisi baru : Puisi yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
  •  Puisi Lama : Puisi yang mengikuti ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris. Jenis puisi lama :
  1. Mantra
  2. Karmina (Pantun singkat)
  3. Talibun
  4. Syair
  5. Gurindam
  • Puisi Modern : Puisi bebas yang muncul pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi tersebut.
Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan :
  • Figura Bahasa (personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
  • Kata - kata ambigu
  • Kata-kata yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair
  • Kata - kata konotatif
  • Pengulangan untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan
·         Contoh Puisi :

Lagu Siul - Chairil Anwar

Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
Habis hangus di api matamu
'Ku layak tidak tahu saja

Puisi diatas berhubungan dengan IBD karena Puisi tersebut berhubungan dengan pengalaman hidup yang dialami penulis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar